Larangan- Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) hingga saat ini menjadi karakteristik dari Kurikulum Merdeka Belajar yang implementasi nya di lingkungan sekolah, dengan menjadikan peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai pancasila. P5 menerapkan dimensi beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhal mulia, berbhineka global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif sehingga peserta didik memiliki nilai dan karakter-karakter tersebut untuk dapat berkembang dengan baik.
Pelaksanaan P5 dengan mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan ini menanamkan topic pengelolaan sampah dengan pemanfaatan limbah plastik dan kardus yang tentu merupakan barang bekas dan banyak ditemui di sekitar lingkungan peserta didik yang biasanya menjadi sampah berserakan dan mengganggu lingkungan, hal tersebut tentunya menjadi salah satu masalah yang harus di tangani. Dengan mengubah barang bekas tersebut menjadi barang yang bermanfaat seperti pembuatan hiasan kapal, tempat pensil, bingkai dari bahan kardus, ada juga pemanfaatan plastik menjadi bunga dan buket limbah serta pemanfaatan lilin colorfull yang cantik dari limbah minyak jelantah.
Kepala Sekolah melalui Waka Kurikulum SMK Muhammadiyah Larangan, Mulyani, mengatakan hasil karya siswa tersebut dalam proses pembuatannya akan tertanam karakter berakhlak terhadap alam, mandiri, gotong royong dan kreatif serta menambah ketrampilan dan memberikan nilai ekonomis barang-barang yang tadinya hanya dianggap sampah.
" Apresiasi kepada peserta didik terutama kelas X dan guru pengampunnya, karena bisa menyelenggarakan panen karya yang kesekian kalinya," katanya, kamis (13/6).
Panen karya yang diselenggarakan bebarengan dengan kegiatan clasmeting setelah peserta didik melaksanakan Penilaian Sumarif Akhir Tahun (PSAT)
" Kreativitas peserta didik akan kelihatan pada saat panen karya, sehingga diharapkan pemanfaatan barang bekas bisa dilaksanakan juga di lingkungan rumahnya," tambahnya.
Dalam acara tersebut, peserta didik lainnya sangat antusiasme melihat hasil karya dan inovasi setiap kelas dalam memanfaatkan daur ulang sampah plastik dan kardus.
Sementara itu, Izull salah satu guru SMK Muhammadiyah Larangan yang saat itu berkunjung ke stand panen karya peserta didik menuturkan sangat mengapresiasi karena bahan yang biasa menjadi sampah disulap dan dibentuk jadi barang yang bagus.
" Selain kreatif, juga menjadi awal baik untuk membentuk generasi yang peduli terhadap lingkungan," tuturnya.
Bahkan dengan begitu peserta didik akan terus termotivasi dalam menciptakan lingkungan sehat.
" Sangat penting dalam membentuk kesadaran siswa dalam mengolah sampah secara berkelanjutan," pungkasnya.
Posting Komentar