Pestisida Berbahaya Bagi Nasib Bumil dan Anak

Brebes (cbmnews.net) – Hasil Penelitian Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2017 di Kabupaten Brebes tentang Dampak Pestisida Terhadap Kesehatan Masyarakat yakni pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan pada keracunan pestisida dan gangguan fungsi hormon atau gangguan tumbuh kembang anak.
Demikian disampaikan Tim Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Suhartono di depan perwakilan peserta workshop penyusunan materi sosialisasi pencegahan dampak pestisida terhadap kesehatan masyarakat, di Hotel Grand Dian Brebes, Rabu (6/9/2017).
Ia menjelaskan, dampak kekurangan di hormon tiroid yakni pada ibu hamil, mengalami keguguran (abortus), gangguan tumbuh kembang, lahir sebelum waktunya (prematur), berat badan lahir rendah, bayi lahir cacat, sedangkan dampak pada anak akan mengalami gangguan tumbuh kembang anak, anak lambat bicara, tinggi badan tidak sesuai umur, gangguan kecerdasaan (prestasi belajar kurang).
Hasil penelitian di Kabupaten Brebes kategori tinggi pada bayi, balita dan usia sekolah terbukti faktor resiko pada  kejadian stunting (anak pendek). Termasuk di anak SD Dukuhlo 01 prevelensi hipotroidisme pada siswa kelas 3 dan 4 mencapai 36,4 persen atau kadar Tiroide Stimulating Hormone (TSH) lebih dari 4,5miliunit per liter.
Karena dampaknya tinggi maka perlu ada keterlibatan semua komponen untuk mencegah, dampak jangka panjangnya sangat kompleksitas yakni anak generasi mendatang terancam generasi yang hilang, karena kualitas fisik dan mental (kecerdasan) yang buruk.
Salah satu upaya pencegahan yang direkomendasikan yakni mengurangi penggunaan pestisida, menerapkan pertanian organik, memanfaatkan teknologi ozon untuk menghambat pertumbuhan jamur di bawang merah, perlu sosialisasi tokoh ulama dan juga komponen organisasi berbasis masyarakat untuk pencegahan dan minimalisir penggunaan pestisida.
Pesan peneliti yakni jauhkan ibu hamil atau ibu menyusui dan anak-anak dari pajanan pestisida seperti Praktek pengelolaan pestisida yang tidak aman (bersentuhan langsung dengan obat pestisida), kegiatan ibu dalam kegiatan pertanian seperti nanam bawang merah, butik dan anak-anak yang bersentuhan langsung untuk dihindari secara berangsur-angsur.
Usahakan untuk gunakan alat pelindung diri yang memadai untuk mengurangi resiko kontak dengan pestisida, jangan gunakan kaleng bekas pestisida untuk keperluan mainan anak-anak, termasuk anak-anak dilibatkan dalam kegiatan budidaya pertanian dan hasil pertanian.
Adapun Tim peneliti Undip yang terlibat yakni Suhartono, Budiyono, Apoina Kartini, Nikie Astorina.
Sementara itu Perwakilan Lembaga Kesehatan (LK PCNU ) dari Jatibarang Slamet, memberikan masukan kepada tim peneliti agar rutin melakukan sosialisasi termasuk melibatkan tokoh agama dan masyarkat.
” Bawang yang mau dimasak seyogyanya direndam dulu ke air, jangan sampai langsung dikupas lalu digoreng, pihaknya juga berharap agar Kades atau Camat harus melakukan sosialisasi bahaya dampak pestisida pada makanan atau buah-buahan yang ada secara rutin, termasuk Bupati menugaskan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi terkait kesehatan untuk gencar agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk resiko paparan yang berresiko langsung pada tanaman seperti komoditaz bawang merah, ” harapnya. (Bahrul Ulum).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama