80 Perwakilan Warga Desa Cigadung Mendapatkan Sosialisasi SIPBM

BREBES (cbmnews.net)- Sebanyak 80 orang hadir dalam acara sosialisasi Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) di AUla Balai Desa Cigadung, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Mereka yang dihadirkan berasal dari pengurus BPD, Pengurus LPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Pengurus PKK, Tokoh Pemuda, Perwakilan RT/RW dan 20 pendata SIPBM. Hadir pada pertemuan tersebut adalah LPM UNNES Semarang, LPM AKbid YPPBHK, Pemkab Brebes dan Fasilitator SIPBM, serta Aparatur Pemdes Cigadung.
Kades Cigadung dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih atas penetapan desanya menjadi desa intervensi program kemitraan wilayah Kabupaten Brebes yang dibiayai oleh Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. ” Desa Cigadung itu ada 3 dukuh yakni kubanglingke, Dukuh Cigadung, Dukuh Beber, ada 2000 kepala keluarga yang tersebar di 3 dukuh tersebut, saat kemarau semua dusun ini kesulitan air bersih, mendapatkan program intervensi stunting nasional, dan masih banyak warga diwilayah kami yang berpendidikan tidak tamat SMP hingga SMA, pihak desa hingga sekarang ini memang tidak mempunyai data yang akurat seperti desa parereja yang mempunyai data SIPBM, sehingga kami merasa senang, karena dengan data SIPBM nantinya bisa membantu pemdes untuk menjadi rujukan dalam integrasi dengan pembangunan di desa,” ungkapnya dihadapan peserta, sabtu (24/03/2018).
Sementara itu, sambutan dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang diwakili oleh Dr. Isti Hidayah, M.Pd mengatakan, bahwa kegiatan Sosialisasi SIPBM itu salah satu dari intervensi rangkain kegiatan program Kemitraan wilayah yang didanai dari Kementrian RISTEKDIKTI dengan Tim Pelaksana dari Universitas Negeri Semarang (UNNES),Akbid YPPBHK, Pemkab Brebes. ” Memiliki databaseline yang akurat dan berbasis sensus, akan bisa menjadi kebijakan yang komprehensif, SIPBM itu dari, oleh, dan untuk masyarakat, artinya yang mendata di masyarakat adalah warga desa yang dilatih, mereka akan mendata dengan bahasa lokal, dan dikumpulkan serta di revisi data jika ada kekeliruan dalam mengisi data, selanjutnya akan dimasukan dalam sistem komputerisasi SIPBM, hasilnya akan diserahkan kembali kepada desa untuk dijadikan basis data sekunder,” terangnya.
Selanjutnya, Kabid Pemsosbud Baperlitbangda yang disampikan oleh Khaerul Abidin mengatakan, Pemerintah Kabupaten sudah berkomitmen bahwa data SIPBM yang sudah ada, bisa dijadikan sebagai rujukan bagi pihak desa dan Kecamatan sekaligus masuk dalam dokumen RPJMD. ” setiap tahun ada replikasi SIPBM di tiap Kecamatan, untuk tahun 2017 kemarin semua desa di Kecamatan Paguyangan sudah dilakukan pendataan SIPBM, dan hasilnya sudah diserahkan kepada pihak Desa bersama file dan hardcopy Instrumen Keluarga, Desa bisa mencocokan kembali jika ada hasil pendataan yang keliru, SIPBM ini diawali dari Kerjasama dengan pihak UNICEF dan Pemerintah Kabupaten Brebes, selanjutnya dilanjutkan dengan Kemitraan UNICEF-UNNES-Pemkab Brebes,” terangnya.
Khaerul menambahkan, bagi desa yang ingin belajar SIPBM dan sudah di implementasikan silahkan datang ke Desa Cenang Kecamatan Songgom, dan Desa Parereja Kecamatan Banjarharjo, karena aplikasi data SIPBM sudah diwujudkan dalam akselerasi pendidikan, adminduk, kesehatan, dan juga pembangunan. (BU)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama