BREBES – Dalam rangka melakukan penanggulangan dan
pengendalian TBC-HIV di Kabupaten Brebes, Sub-sub Recipient (SSR) TBC-HIV Care
Aisyiyah Kabupaten Brebes mengadakan kegiatan pengembangan kapasitas keterampilan
advokasi, penggalangan dana dan kampanye media yang dihadiri oleh 8 Civil
Society Organization (CSO) dan dilaksanakan selama tiga hari yakni Kamis-Sabtu
(11-13 Oktober 2018).
Peserta dari CSO terdiri dari Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah
Kabupaten Brebes, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Brebes, Kepala SSR TBC-HIV
Care Aisyiyah Brebes, Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Brebes, Ketua
IBI Brebes, Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Brebes, Ketua
Forum Masyarakat Madani (FMM) Brebes dan ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW)
Kabupaten Brebes.
Kepala SSR TB HIV Care Aisyiyah Hj. Sa’diyah mengatakan,
kegiatan ini dilaksanakan untuk
memperkuat peran serta masyarakat, Civil Society Organization (CSO) dalam
program penanggulangan TBC-HIV secara berkelanjutan,serta untuk meningkatkan
pemahaman peserta tentang konsep manajemen program dan penggalangan sumberdaya.
” Aisyiyah dipercaya untuk mengelola program sejak Januari
tahun 2016 dan berakhir Desember 2017. Namun demikian, dengan segala programnya
masih dipercaya untuk melanjutkan pada tahun 2018 sampai 2020. Untuk tahun 2018
– 2020, kami dipercaya merekrut kader sebanyak 66 kader. Alhamdulillah wilayah
utara 34 kader dan wilayah selatan 32 kader,” katanya.
Tahun 2018 ini, lanjut Sa’diyah, sistemnya dengan metode investigasi kontak,
yang terdahulu hanya tahu ciri-ciri batuk setengah bulan lebih harus dicek
dahaknya, sekarang harus pendekatan ke Puskesmas dan mencari indeks kasusnya.
“ Harapan kita dalam kegiatan ini, untuk keterlibatan CSO di
dalam proses perencanaan dan penganggaran menjadi penting untuk menghasilkan
pelayanan yang baik dan adil serta akuntabilitas Pemerintah daerah. Dengan
demikian partisipasi aktif masyarakat atau CSO perlu didukung dengan kemampuan
dan pengetahuan yang memadai, lebih berdaya dalam melakukan advokasi,”imbuhnya.
Program kedepan, diharapkan CSO mampu merencanakan konsep
program, mengelola berjalannya program secara efektif serta melakukan evaluasi
program sumberdaya dan potensi yang ada
melalui proses penggalangan dana/fundraising.
Hal senada disampaikan Kordinator program TB-HIV Brebes,
Zakiah Yasmin, S.Pi bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adanya peningkatan
kapasitas mengenai pengetahuan advokasi di staff SSR TBC-HIV Care maupun di CSO
di Kabupaten Brebes.
“ Tindak lanjut untuk kegiatan ini, untuk minggu depan kami
akan mengadakan pelatihan lagi CSO 3 dan 4 untuk manajemen programnya. Untuk
selanjutnya kita akan melangkah ke legal drafting sampai workshop , out put
akhir harapannya kami mempunyai perda atau perbup TBC di Kabupaten Brebes,”
pungkasnya. (LH)
Posting Komentar