Hj. Nur Nadlifah : Refleksi Harlah Fatayat ke-71 pada momentum Hari Lahir Pancasila

 


BREBES - Integritas, loyalitas dan totalitas kepada organisasi tidak hanya dalam hati dan pikiran, namun harus tercermin dalam gerak langkah sehingga muncul karya yang nyata. Demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dapil IX Jawa Tengah Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada acara harlah Fatayat NU ke-71 di SMK Ma'arif NU Paguyangan, Selasa (1/6/2021 ).

Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Brebes dan perwakilan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Se-Kabupaten Brebes. Pelaksanaan tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan covid-19.


Bersamaan dengan momen peringatan hari lahir pancasila, Hj. Nur Nadlifah juga mengajak para kader NU dan seluruh masyarakat untuk memahami pancasila secara komperehensif dan total.

 

" Pancasila tidak bisa dimaknai secara parsial, pancasila itu masing - masing sila menjiwai sila yang lainnya. Sila ke-1 menjiwai sila ke-2, ke-3 dan seterusnya, begitu juga sebaliknya. Artinya, dalam memahami nilai - nilai pancasila, kita tidak bisa memahami sepotong persila, tapi harus secara utuh antara sila saling menjiwai," katanya.


Pancasila lahir dari pemikiran tokoh - tokoh besar bangsa Indonesia, lanjut Nur Nadlifah,  salah satuya adalah K.H. Hasyim Asy'ari dengan melakukan riyadhoh beliau mengambil ijtihad bahwa pancasila adalah pilar utama bangsa ini.


“ Prinsipnya, Kyai Haji Hasyim Asy’ari memahami bahwa kemerdekaan adalah kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia, sedangkan perpecahan merupakan kerusakan (mafsadah) sehingga dasar negara harus berprinsip menyatukan semua,” pungkasnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama