Nur Nadlifah : Angka Stunting di Brebes masih Tinggi


BREBES ( cbm-news.com ) - Terjadinya stunting atau sering disebut kerdil, salah satunya yakni dampak dari kurang gizi pada balita di Indonesia. Stunting yang terjadi karena kondisi balita memiliki tinggi badan lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.


Demikian disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI, Nur Nadlifah pada acara Sosialisasi Penguatan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana, bersama BKKBN Jawa Tengah yang digelar di gedung Madrasah Aliyah NU 01 Losari, Brebes, Rabu ( 20/10). 


Persoalan stunting di Brebes, kata Nur Nadlifah sudah menjadi sorotan nasional karena angka setiap tahunnya selalu tertinggi di Jawa Tengah. Sehingga untuk penanganan stunting secara nasional, salah satunya difokuskan di kabupaten Brebes.


" Penanganan stunting di Kabupaten Brebes, harus dilakukan dengan cara penanganan yang terintegrasi di banyak sektor.Misalnya penanganan gizinya, kesehatannya , sanitasinya, pangannya, yang harus terintegrasi kesemuanya tidak hanya ditangani satu simpul saja”, ungkapnya.


Terlebih masyarakat hingga saat ini masih membutuhkan pendampingan terkait kesehatan, baik kesehatan ibu dan anak maupun kesehatan yang bersentuhan dengan masyarakat.


“ Mari kita mulai hidup sehat, karena stunting, bukan semata mata karena kemiskinan, namun lebih kepada pola hidup, pola asuh, pola makan. Penyebab lainnya yakni pernikahan usia dini sehingga sangat rentan terjadinya stunting pada keturunannya, karena usia ibu yang melahirkan di usia yang sangat muda, itu berresiko terhadap perkembangan janinnya," tambahnya.


Sementara itu, data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana  (DP3KB) Brebes, mencatat jika jumlah balita stunting ada sekitar 12,4 persen atau sekitar 12 ribuan dari total 150 ribu balita di Kabupaten Brebes.


Kepala DP3KB Brebes Sri Gunadi menjelaskan meski masih terbilang tinggi, namun angka stunting di Kabupaten Brebes sudah mulai mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir.


Stunting secara absolute masih tinggi, lanjut Sri Gunadi, namun kasus balita stunting di Kabupaten Brebes sudah mengalami penurunan. Di tahun 2017 mencapai 28 persen, dan di tahun 2020 terakhir mencapai 12,4 persen. Ini menunjukkan angka penurunan yang luar biasa,sedangkan target nasional di tahun 2014 harus dibawah 14 persen.


" Penanganan stunting tidak hanya dilakukan secara intervensi spesifik oleh bidang kesehatan namun juga harus intervensi sensitif yaitu bersama sama dilakukan oleh lintas sektor, seperti dari DP3KB, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan lainnya," pungkasnya.

Post a Comment

أحدث أقدم