BKKBN : Penurunan Angka Stunting Dimulai dari Keluarga


TEGAL ( cbm-news.com ) - Fokus pencegahan stunting itu melalui pendekatan hulu dan keluarga. Demikian disampaikan Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso pada kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana  bersama mitra, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M.di hadapan 250 warga Desa Pecabean Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Jumat (22/07/2022 ).

Pendekatan keluarga, kata Sukaryo, diupayakan agar keseimbangan segera terisi tanpa lubang penjebak yang merugikan.  Lubang penjebak itu adalah masih tingginya angka kematian bayi, angka stunting dan angka kurang gizi.


Sementara itu, Hj. Nur Nadlifah menambahkan, asupan gizi seimbang pada anak mesti diperhatikan agar terhindar dari stunting, yakni gangguan pertumbuhan atau kekerdilan karena kurang gizi kronis.  Kabupaten Tegal masih menduduki peringkat tinggi kasus stunting di Indonesia, sehingga, perlu penanganan lebih intensif. 


" Semua pihak harus ikut berperan, seperti perangkat desa, bidan desa, kader desa TKSK bersinergi, bersama-sama mencegah stunting. Kegiatan nyata dengan mengedukasi masyarakat mengenai cara mengolah makanan bergizi, beragam dan seimbang, melakukan penimbangan balita secara teratur, pemberian makanan tambahan, serta memperhatikan pola asuh dan memastikan orang tua atau pengasuh balita benar-benar memperhatikan apa yang dimakan balita. Jangan sampai mengonsumsi makanan yang bikin kenyang tapi tidak bergizi,” imbuhnya.


Masyarakat, lanjut Nur Nadlifah, harus tetap menjaga kondisi kesehatannya. Selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan stop buang air sembarangan, menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta membasmi tempat perindukan nyamuk agar terhindar dari demam berdarah, terutama saat cuaca seperti sekarang ini.

Post a Comment

أحدث أقدم