15 Pemilih Pemula Mengikuti Sekolah Pemilu PPMN

Sekolah Pemilu bagi Pemilih Pemula - PPMN Program Respect

Brebes (cbm-news.com) - Sebanyak 15 pemilih pemula mengikuti sekolah pemilu yang diselenggarakan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN). Kegiatan ini dilakukan di Sekretariat Berdaya Indonesia Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Jumat (13/01/2023). Narasumber yang dihadirkan 2 orang yakni Widyawati, SP Pernah bekerjan di Komisioner KPU Brebes 2008 - 2018 dan Aziz Aminudin, S.Kom salah satu Fasilitator Pemilu PPMN. 

Widyawati menjelaskan terkait apa itu pemilu, Sarana penting dalam kehidupan suatu negara yang menganut azas demokrasi negara berasal dari rakyat, dikelola oleh rakyat ( melalui perwakilan), diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat. Jadi masyarakat harus turut berpartisipasi dan terlibat dalam pembangunan politik dan demokrasi. 

" Pemilu menghasilkan pejabat publik yang akan membuat kebijakan-kebijakan yang mengikat kita, pemilumemfasilitasi kita untuk menentukan sendiri secara langsung siapa pejabat publik yang kita percaya," terangnya.

Lanjut Widyawati, masyarakat harus berpartisipasi dalam memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai politik atau kelompok kepentingan, Menjadi calon wakil rakyat, Menjadi penyelenggara pemilu.  Terus bagaimana mengawal partisipasi yakni pertama, memastikan setiap warga negara yang memenuhi syarat terdaftar sebagai pemilih pemilu, kedua memastikan terwujudnya pemilu yang bersih, transparan, dan berintegritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraan.

Kemduian masih disampaikan oleh Widyawati, Siapa sih pemilih pemula, maka dijelaskan bahwa Pemilih yang baru berusia 17 tahun pada hari H pemungutan suara, Pemilih yang baru pertama kalinya menggunakan hak pilihnya di TPS, Pemilih yang belum berusia 17 tahun tetapi sudah menikah ataupun pernah menikah, Pensiunan TNI Polri yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya di TPS.  

" Mengapa pemilih pemula dianggap rentan dan perlu mendapatkan pendidikan/soasialisasi pemilih, pertama sebagian besar adalah pemuda yang sulit didikte, kedua ada kecenderunganmenjadi golput karena banyaknya partai politik yang ada, cenderung membuat mereka tidak datang untuk memilih, dan ketiga belum memiliki literasi politik yang memadai," tambahnya. 

Sementara ditempat yang sama, Aziz Aminudin menanyakan, sebenarnya pemilu itu penting tidak sambil berdiskusi dengan peserta, berdasarkan mindset pemilu, pertama pemilu itu penting, bagi mereka yang menganggap akan mendapatkan manfaat dari pemilu, dan memiliki kepentingan terhadap pemulu ini. Kedua, Pemilu dianggap kurang penting bagi mereka yang menganggap tidak akan memiliki dampak besar dan kurang memiliki kecenderungan terhadap pemilu, dan mereka lelah dan apatis terhadap proses pemilu, ketiga pemilu tidak penting bagi mereka yang menganggap pemilu tidak penting, Keempat adalah pemilu percuama bagi mereka yang benar-benar kecewa dan merasa dirugikan dengan adanya pemilu. Ia bukan hanya tidak mendapatkan manfaat. 

" Memilih atau tidak memilih itu pilihan, bisa jadi pemilu itu penting, hanya saja mungkin anda belum tahu persisnya, apa pentingnya pemilu, pemilu itu adalah ikhitar memilih pemimpin, carilah orang-orang terbaik, agar negara ini maju dan sejahtera melalui kebijakan dari hasil pemimpin kita," pungkasnya. 

Kontributor : BU 


Post a Comment

أحدث أقدم