Cegah Stunting dengan Perhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan


TEGAL - Semua stakeholder harus ikut berpartisipasi mencegah stunting di Kabupaten Tegal. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag,M.M pada Kegiatan Sosialisasi Stunting dari hulu dalam rangka Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga di GOR Serbaguna Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Jumat (01/12/2023).

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala DP3KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM, Ketua Tim Pokja Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Jawa Tengah Dra. Harlin Is Ambarwati, MM, Direktur Bina Kualitas pelayanan KB BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta S.E, M.Si.


Pergerakan masif, kata Nur Nadlifah, sangat penting dilakukan oleh beberapa pihak seperti tim kader, bunda asuh,  bapak asuh Kabupaten Tegal. Hal itu dilakukan secara mandiri untuk program pencegahan stunting. 


" Upaya pencegahan stunting ini dilakukan semua pihak agar tumbuh kembang anak sehat. Selain itu, menghasilkan keturunan yang berkualitas," jelasnya.


Selain itu juga narasumber lainnya Kepala DP3KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM menyampaikan bahwa angka stunting Kabupaten Tegal berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) berkurang 5,7 persen poin dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022.


Hal senada disampaikan Direktur Bina Kualitas pelayanan KB BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta S.E, M.Si, bahwa BKKBN optimis bahwa upaya menyelesaikan masalah stunting terutama terletak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 


" Peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan anak, termasuk pemberian nutrisi tambahan, dapat membantu mengurangi risiko stunting." pungkasnya

Post a Comment

أحدث أقدم