Forum Selapanan Audiensi Ke Dindikpora dan Dinkes Kabupaten Brebes

Brebes (cbmnews.net) – Forum selapanan dari tiga desa intervensi program Forum Masyarakat Sipil (Formasi) yang bekerjasama dengan The Asia foundation (TAF) dan Kompak mendatangi Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes untuk melakukan audiensi terkait hasil monitoring kolaboratif, Senin (26/3).

Koordinator Formasi Kabupaten Brebes Herry August mengatakan, forum selapanan ini akan melakukan audiensi terkait dengan hasil monitoring kolaboratif agar mendapat jawaban dari dinas terkait.
“Forum selapanan 3 desa intervensi yaitu Desa Cipetung, Wanatirta dan Kedungoleng Kecamatan Paguyangan  binaan Formasi, telah melakukan monitoring kolaboratif pada tanggal 6 februari kemarin, dan hasil dari temuan monitoring kolaboratif tersebut disampaikan pada saat audiensi hari ini,” katanya.
Salah seorang perwakilan Forum Selapanan Desa Cipetung, Suharti saat audiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes, mengatakan hasil monitoring di SMP Negeri 3 Paguyangan, serta minta agar SD Negeri di desanya untuk kelas 1 dan kelas 2 dipisah, dan tidak digabung.

“Saya berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes bisa menambah guru kelas karena masih ada guru yang mengajar lebih dari satu mata pelajaran, serta menambah jamban untuk siswa dan mewujudkan 1 ruang kelas baru agar kelas 1 dan kelas 2 di SD Negeri Cipetung terpisah tidak menjadi satu kelas,” ujarnya.

Kepala Dinporapar Dr. Tahroni, M.Pd langsung merespon permintaan mereka. Tahroni mengatakan, Kabupaten Brebes memang kekurangan guru. Hal itu karena banyaknya guru yang sudah pensiun, dan hal tersebut sudah di ajukan ke Kementrian PAN dan RB namun sampai saat ini belum bisa direalisasikan.

“Sedangkan untuk jamban, idealnya 1 jamban itu 40 siswa, jika ada 500 siswa disekolah tersebut maka tinggal dibagi 40. Untuk ruang kelas baru, segera bikin proposalnya akan kita prioritaskan tahun depan,” katanya.

Sementara itu, salah seorang perwakilan selapanan, Trismiati saat audiensi di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menyampaikan hasil monitoring di Puskesmas Winduaji, tentang kurangnya dokter gigi dan alat USG kehamilan.

“Kami berharap Dinas Kesehatan bisa menambah dokter gigi di puskesmas serta alat untuk USG kehamilan, sehingga untuk ibu hamil bisa USG di Puskesmas Winduaji,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes dr. Sri Gunadi Parwoko, M.Kes langsung menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh tim selapanan hasil monitoring kolaboratif. Ia mengatakan, Jumlah dokter gigi baru 10 orang dari 38 puskesmas. Pihaknya sudah berupaya untuk menggandeng dokter gigi swasta supaya bisa mengisi di puskesmas.

“Untuk USG memang belum ada, saat ini yang ada baru di Bumiayu, kedepan kita usahakan,” pungkasnya. (AA/EF)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama