Program Madani di Brebes Untuk Penguatan Masyarakat Sipil dan Pemerintah Daerah

Desiminasi Program Madani dan Diskusi Tata Kelola Pemerintahan ( Dok Lukman ) 


Brebes ( cbmnews.net) - Koordinator program USAID Madani Brebes Rizky Fajar Afriansyah, SH mengatakan, bahwa USAID MADANI, merupakan program lima tahun kerjasama Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang bertujuan meningkatkan akuntabilitas pemerintah dan situasi toleransi di masyarakat melalui penguatan peran masyarakat sipil di tingkat kabupaten/kota di Indonesia, segera memasuki masa implementasi di Kabupaten Brebes pada bulan juni 2020. 

Salah satu agenda penguatan masyarakat sipil MADANI mengandaikan adanya tata kelola pemerintahan kolaboratif (collaborative governance) yang semakin kuat untuk mencapai tujuan strategis pembangunan daerah. Secara singkat, tata kelola pemerintahan kolaboratif dimaknai sebagai cara untuk mengelola hal-hal publik, di mana badan publik, dalam hal ini lembaga dan aparatur pemerintah, bekerja secara kolektif dengan pihak non-pemerintah dalam membuat kebijakan atau melaksanakan program melalui proses yang bersifat multilateral, formal dan diskursif. 

Demikian disampaikan oleh Rizky saat memberikan kata pengantar diskusi pada pertemuan Desiminasi hasil persiapan program USAID MADANI di Kabupaten Brebes di Aula Bapperlitbangda Kabupaten Brebes yang dihadiri oleh para ketua Civil Society Organization ( Organisasi masyarakat sipil), Rabu ( 8/07/2020). 

Rizky juga menambahkan, bahwa penting bagi MADANI untuk mendiseminasikan hasil persiapan program secara formal kepada para pihak terutama pemda dan OMS terkait, sekaligus mulai meningkatkan intensitas dan kualitas pertemuan konsultatif di antara pemda dan OMS dalam kerangka program MADANI

" Pertemuan diseminasi ini diperlukan sebagai tahapan pra-kondisi untuk menjaga komitmen para pihak dan terus mempromosikan tata kelola pemerintahan kolaboratif. Di sejumlah kabupaten/kota sasaran MADANI, pertemuan konsultatif antara pemda dan OMS bukanlah hal baru, kendati terdapat variasi dalam intensitas dan kualitas komunikasinya. Modalitas ini perlu dikembangkan dengan upaya untuk mendorong praktik tindakan komunikatif dari waktu ke waktu," imbuhnya.  

Sementara yang sudah dilakukan adalah penetapan Field Coordinator (FC) USAID MADANI dan penyiapan ruang kerja/kantor FC oleh Pemerintah Kabupaten Brebes. FC melakukan konsolidasi dan koordinasi ke sejumlah pihak seperti Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), Organisasi Masyarakat Sipil di Kabupaten Brebes maupun konsolidasi internal ke dalam program USAID MADANI. Diakhir maret lalu USAID MADANI di Kabupaten Brebes telah menentukan mitra Leadpartner sebagai implementor program di Lapangan selama tiga tahun kedepan. 

Sementara itu itu Kabid Pemsosbud R. Rela Rahayuningsih, S.Sos, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Brebes menyambut positif pertemuan hari ini, ada dua pendekatan yang akan dilakukan oleh USAID Madani di Brebes yaitu menguatkan CSO dan Pemerintahan. Sehingga program yang akan diintervensi selama tiga tahun ke depan bisa memberikan manfaat untuk kemajuan yang kentara untuk Kabupaten Brebes. 

Untuk memberikan pembekalan bagi CSO di Kabupaten Brebes maka di undang Narasumber dari LSM Gebrak Darwanto, SHI, MH untuk menjelaskan tentang pentingnya CSO dalam perubahan kebijakan publik dan Bahrul Ulum, SE. M.Si sebagai Akademisi dari Poltek Mitra Karya Mandiri Ketanggungan untuk menjelaskan Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Inovasi di Daerah. 

Hadir sejumlah perwakilan organisasi masyarakat sipil seperti Gerakan Organisasi Wanita, Aisyiyah, Muslimat, Fatayat, LSM Agustus, Jurnalis Warga, Yayasan Simpul Indonesia, Komunitas Penulis Artikel " Kombes", Eska Unggul, FMPP Kabupaten, Perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Brebes. 

( Kontributor : Bahrul Ulum)   


أحدث أقدم