BREBES - Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan Naneh Dhahneh, M.Pd telah meraih penghargaan sebagai “Outstanding Dedicated Principal on Circular School Initiatives” pada moment “Green Principal Recognition Program: Indonesia Green Principal Award (IGPA) 2022” yang diselenggarakan oleh Janitra Bhumi Indonesia Education Consulting bekerja sama dengan Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) dan Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT), serta Universitas Gadjah Mada, yang bertempat di PIAT Park Daerah Istimewa Yogyakarta, belum lama ini.
Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) Jawa Tengah berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada dalam mem-branding sekolah, supaya sekolah-sekolah
Muhammadiyah semakin berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, maka gayung bersambut, sebuah program yang luar
biasa mengenai sirkular ekonomi, muatan ini sangat dibutuhkan oleh bagaimana caranya bisa masuk ke sekolah-sekolah dan memasyarakat hingga
mendunia. Ada 22 Kepala Sekolah dari SD Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang mengikuti
kegiatan bergengsi ini.
Direktur YPTI Petrus Tedja Hapsoro menjelaskan, guru mempunyai peranan sebagai pentransfer ilmu
sekaligus memotivasi siswa supaya menjadi senang belajar. Memotivasi dan
menyiapkan generasi yang bermanfaat bagi bangsa.
“Apa yang menjadi pola pikir
akan menjadi pola ucap dan pola ucap akan menjadi poa tindakan, pola tindakan
yang berulang-ulang akan menjadi kebiasaan atau budaya,” jelasnya.
Direktur Pusat Study Perdagangan Dunia (PSPD) UGM Dr. Reza Noer Arfani menyampaikan materi konsep dan konteks kebijakan ekonomi sirkular serta sejarah ekonomi linier.
Parompong Raw Lab yang digawangi oleh Rendy Aditya Wachid sebagai Founder/CEO bersama tim, memiliki bukti nyata dalam mengatasi permasalahan sampah yaitu menyulap sampah menjadi sesuatu yang berguna, misalnya membuat rumah mikro dari styrofoam, mengolah sampah masker sekali pakai, dan bahan limbah menjadi bahan bangunan. "If we are not part of the solution , we are part of problem.”
Sebagai tindaklanjut dari
kegiatan tersebut, maka SD Muhammadiyah Ketanggungan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah (LHPS) Kabupaten Brebes La Ode Vindar Aris Nugroho dalam mewujudkan program ekonomi
sirkular, (Integrating circular economy
in school pragramme), Finish school, Green School around the World, serta
cara mengatasi persoalan Lingkungan dan pengelolaan sampah serta limbah di SD Muhammadiyah
Ketanggungan.
Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan Naneh Dhahneh
menambahkan, SD Muhammadiyah
Ketanggungan Kabupaten Brebes akan menjadi
sekolah Sirkular, yaitu sekolah yang mampu mencapai zero waste dan
menerapkan prinsip Ekonomi Sirkular (Circular Economy) yang disebut
dengan 6R (Rethink,
Refuse, Reduce,
Reuse, Repair, dan Recycle) dalam pengelolaan sekolahnya.
“ Kegiatan tersebut
diwujudkan dengan kegiatan pertukangan, elektronik dan robotik, menjahit,
memasak, menanam (hidroponik), pemilahan limbah (organik basah, organik kering,
an organik, botol palstik, gelas plastik) dan manajemen bisnis,” imbuhnya.
Sementara itu, kepala Dinas LHPS Kabupaten Brebes La Ode Vindar Aris Nugroho mengapresiasi
atas prestasi yang telah diraih oleh Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan yang
telah mendapatkan penghargaan Indonesian Green Principal Award 2022.
“ Program yang beliau
sampaikan adalah upaya menyukseskan program pemerintah yang berkaitan dengan
masalah lingkungan hidup dan pengelolaan
sampah. Sekolah ini adalah sekolah pertama yang menghadap kepada saya secara
langsung, kami sebagai pemerintah sangat mendukung dan berterima kasih atas
dedikasinya dalam mewujudkan sekolah sirkular,” paparnya.
Pada momen tersebut juga bertemu dengan Kyai Pohon atau H. Uceng, gelar seorang kyai yang bernama asli KH. Saeful Rohman dari Pondok Pesantren
Ta’allamul Huda dari Desa Ganggawang Kecamatan Salem. Beliau mendedikasikan hidupnya untuk kemaslahatan
lingkungan hidup, karena suka menanam pohon dan pengelolaan sampah. Dalam satu forum itu juga ada tamu dari
MountRash Avatar
Indonesia Titi Nuraini selaku Partnership Director, sekaligus sebagai
sekretaris Sekolah Sampah Nusantara. Beliau mempresentasikan tentang kondisi lingkungan hidup dan pengelolaan sampah, serta
menawarkan solusi penanganan dengan diadakannya Digitalisasi Sampah. Jadi sampah bisa menghasilkan rupiah dengan disetorkan
melalui aplikasi, sehingga uang akan masuk ke rekening yang bersangkutan.
Langkah selanjutnya, Kepala SD Muhammadiyah Ketanggungan dan tim survey ke
beberapa tempat untuk menimba ilmu tentang budidaya tanaman Hidroponik, yang
pertama ke Kartini Hidroponik yang beralamat di Kelurahan Saditan Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. Kegiatannya belajar proses penanaman hidroponik sayur selada, daun kalekerli, dan budidaya tanaman anggur.
Kemudian mengunjungi Ova Farm yang berada di desa Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal belajar tentang budidaya sayur selada dan buah melon hidroponik.
Sekolah adalah wahana yang paling tepat untuk mewujudkan Circular
Economy melalui pendidikan dasar, yang menumbuhkembangkan kepedulian
Peserta Didik dan warga sekolah terhadap
kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaaan sampah melalui kegiatan
pembiasaan diri sehari-hari.
Penerapan ekonomi sirkular di SD Muhammadiyah Ketanggungan dimulai dari Kepala Sekolah, disampaikan
kepada para guru dan karyawan, disampaikan kepada Economy Circular Ambasador
dari perwakilan peserta didik, disampaikan lagi kepada semua peserta didik,
hingga ke seluruh warga sekolah. Dari warga sekolah disampaikan ke rumahnya
masing-masing, disampaikan kepada anggota keluarga. Hingga membentuk komunitas
yang kemudian berimbas ke lingkungan sekitar dan masyarakat secara luas. Gayung bersambut antara
sekolah dengan pemerintah daerah Kabupaten Brebes. Bersinergi dengan semua stake
holder. Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses dalam memberi
sumbangsih terhadap kelestarian lingkungan hidup dan keselamatan bumi ini
sebagai warisan bagi anak cucu kita ke depan.
Posting Komentar